
DESAGLOBAL.ID – Dalam situasi global seperti saat ini, Presiden Jokowi menyebut bahwa bukan saatnya bagi negara-negara untuk menonjolkan rivalitas atau membuat ketegangan baru yang mengganggu pemulihan dunia. Presiden meyakini, tidak ada satu negara pun yang bisa bangkit sendirian. Menurutnya, kebangkitan satu kawasan akan membangkitkan kawasan yang lainnya. Sebaliknya, keruntuhan satu kawasan akan ikut meruntuhkan kawasan yang lainnya.
Hal tersebut
disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam sambutannya secara virtual pada
Pertemuan Pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 atau The 1st
Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting yang digelar di Jakarta.
“Ketidakpastian
global harus kita hadapi dengan sinergi dan kolaborasi. Kita harus bekerja sama
mengendalikan inflasi yang cenderung meningkat, kita harus mengantisipasi
kelangkaan dan kenaikan harga pangan, kita harus mengatasi kelangkaan kontainer
dan rantai logistik lainnya, kita harus mencegah terjadinya kelaparan,” ujar
Presiden.
“Saat ini
semua pihak harus menghentikan rivalitas dan ketegangan. Kita harus fokus untuk
bersinergi, untuk berkolaborasi menyelamatkan dan membangkitkan dunia tempat
kita hidup untuk segera bangkit kembali, pulih kembali,” ungkapnya.
Di samping
itu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa negara-negara G20 juga memiliki tugas
untuk melakukan beberapa transformasi, antara lain mempercepat proses transisi
menuju ekonomi baru, mempercepat transformasi digital yang merata dan
terjangkau, dan mendukung kebangkitan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kepala
Negara meyakini bahwa Pertemuan Pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank
Sentral G20 ini akan dapat merumuskan langkah-langkah kebijakan fiskal dan
moneter yang saling bersinergi antarnegara untuk menyelesaikan permasalahan
dunia.
“Kita harus
berkolaborasi untuk menangani isu-isu strategis global tersebut dengan
capaian-capaian yang nyata, capaian-capaian yang terukur untuk mengatasi
masalah, dan juga mencegah masalah agar pertumbuhan ekonomi dunia lebih
inklusif dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Dengan
mengusung semangat “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia mendorong
pembahasan agenda-agenda prioritas dunia. Presiden Jokowi menjelaskan bahwa G20
harus memperkuat penguatan arsitektur kesehatan global, memfasilitasi dan
membiayai transisi energi menuju ekonomi hijau, dan mempercepat transformasi
ekonomi digital.
“Indonesia sangat antusias menjalankan peran Presidensi G20 untuk berkontribusi kepada dunia. Indonesia akan mendorong sinergi dan kolaborasi, termasuk sinergi dan kolaborasi antara Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 dalam merumuskan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat untuk mengatasi permasalahan dunia,” jelasnya.
“Saya
menaruh harapan besar kepada para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral
G20. Saya berharap pertemuan ini akan menghasilkan langkah-langkah sinergis dan
kolaboratif yang konkret, yang segera bisa dilaksanakan, dan segera tampak
haasilnya. Recover Together, Recover Stronger,” tandasnya.* (na-rls)