
DESAGLOBAL.ID,
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengantar produk
perikanan Indonesia sampai ke-138 negara di seluruh dunia selama semester I
2022. Hal ini tak lepas dari strategi penguatan jaminan mutu dan keamanan
produk perikanan melalui penerbitan health certificate (HC) yang gencar
dilakukan KKP.
"Produk
perikanan kita sudah bisa diterima di 138 negara dari target 132. Ini menjadi
target bagaimana bisa kita pertahankan, jangan sampai ini hilang gara-gara
penjaminan kesehatan, penjaminan atas mutu ini tidak baik," ujar Plt Badan
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Hari
Maryadi saat memaparkan capaian kinerja KKP Semester I tahun 2022 di Jakarta,
Rabu (20/7/2022).
Sebagai
petugas quality assurance, pihaknya telah menerbitkan 72.760 HC pada semestar I
2022 yang sangat penting guna menjamin produk perikanan Indonesia aman dan
bermutu. Sedangkan jumlah produk yang diekspor sebanyak 589,81 ribu ton.
Hari
menerangkan, kegiatan ekspor produk perikanan pada semester Imemberikan
pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp29,37 miliar. Sepuluh negara
tujuan utama ekspor adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Malaysia,
Thailand, Vietnam, Singapura, Italia dan Hongkong.
"Jadi
PNBP yang masuk dari ekspor saja ya, karena untuk layanan aktivitas domestik
tidak ada tarif. Ini lantaran Pak Menteri sangat concern untuk mendukung pelaku
usaha khususnya yang di hulu ini bisa berdiri dengan tegak, bisa melangkah
dengan baik sehingga tidak dipungut PNBP," urai Hari.
Hari
menambahkan, saat ini sudah 2.022 unit pengolah ikan (UPI) yang terdaftar di
sejumlah negara mitra di seluruh dunia. Hal tersebut membuat peluang produk
perikanan Indonesia masuk ke pasar ekspor semakin besar, baik dari sisi volume maupun
nilai.
Sementara di sisi pengawasan perlintasan, BKIPM melakukan penanganan 40 pelanggaran karantina dan keamanan hayati ikan di seluruh Indonesia. Hasilnya nilai sumber daya perikanan yang diselamatkan mencapai Rp49,1 miliar. Pengawasan dilakukan secara terpadu bersama Polri, Bea Cukai, TNI hingga Avsec Angkasa Pura.
"Sinergi
dan kerjasama pengawasan berlangsung cukup baik, dan sangat solid. Selain itu
di internal kita juga meningkatkan pelayanan dengan memanfaatkan teknologi
digital. Mudah-mudahan di semester dua kinerja bisa lebih ditingkatkan,"
pungkasnya.* (na-rls)