
DESAGLOBAL.ID,
BALI – Pemerintah mulai uji coba atau soft launching digitalisasi penebusan
pupuk subsidi di Provinsi Bali. Hal ini terjwujud berkat inisiatif lintas
kementerian/lembaga (K/L) dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian, Kementerian BUMN, dan Kementerian Pertanian.
Kegiatan
soft launching implementasi aplikasi Rekan untuk penebusan pupuk bersubsidi di
Provinsi Bali ini disaksikan oleh Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi
Pangan dan Pertanian Musdhalifah Machmud, Direktur Pupuk dan Pestisida
Kementerian Pertanian Mohammad Hatta, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada, Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk
Indonesia (Persero) Panji Winanteya Ruky, Komisioner Ombudsman RI Yeka Hendra
Fatika, dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian
III KSP Bustanul Arifin.
Deputi Menko
Perekonomian Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Musdalifah Mahmud menyambut
baik soft launching implementasi aplikasi Rekan untuk penebusan pupuk
bersubsidi di Provinsi Bali. Digitalisasi penebusan pupuk bersubsidi ini akan
diterapkan di beberapa kios pupuk lengkap (KPL) sekaligus sebagai pilot
project.
“Hari ini,
kita bersama-sama menghadiri soft launching implementasi aplikasi Rekan di
daerah pilot project pertama di Bali. Semoga ini bisa menjadi langkah awal
kolaborasi dan sinergi antar Kementerian dan Lembaga dalam proses transformasi
tata kelola subsidi pupuk,” demikian ungkap Musdhalifah.
Musdhalifah
menyebut implementasi Rekan untuk penebusan pupuk bersubsidi ini juga
menandakan bahwa pemerintah terus memberikan kemudahan kepada petani dalam
menebus pupuk subsidi di kios. “ Pemerintah terus berupaya memperbaiki tata
kelola pupuk bersubsidi melalui digitalisasi dalam pendistribusian dan
penebusan pupuk bersubsidi, juga penyusunan data penerima subsidi pupuk agar
lebih tepat sasaran,” tambahnya.
Selain pupuk
bersubsidi, aplikasi Rekan juga nantinya dapat mempermudah dan mempercepat kios
dalam memproses penjualan pupuk, baik retail, komersil. Musdalifah berharap
penebusan pupuk bersubsidi secara digital ini juga dapat diintegrasikan dengan
sistem pendataan petani yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian.
Direktur
Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian Mohammad Hatta mengatakan bahwa
sistem digitalisasi penyaluran atau penebusan menjadi salah satu upaya
pemerintah memperbaiki tata kelola pupuk bersubsidi. Hal ini sekaligus bentuk
antisipasi dampak yang berasal dari dinamika dunia seperti geopolitik yang
terjadi antara Rusia dengan Ukraina.
Perang Rusia
dengan Ukraina berdampak besar bagi sektor pertanian salah satunya mengganggu
rantai pasok global yang menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa, yang
mana salah satunya pada harga dan
ketersediaan bahan baku pupuk.
“ Salah satu
rekomendasi dalam tata kelola pupuk bersubsidi adalah digitalisasi penyaluran
pupuk bersubsidi dalam hal ini dilakukan pengembangan sistem aplikasi Rekan
yang diinisiasi oleh PT Pupuk Indonesia berbasis ERDKK yang terintegrasi dengan
sistem e-Verval.,” kata Hatta.
“Tujuan
utama pengembangan sistem ini diantaranya memudahkan petani menebus pupuk
bersubsidi dengan cukup membawa KTP tanpa harus membawa fotocopy seperti
tahun-tahun sebelumnya, bukti transaksi sehingga meminimalisir kertas nota dan
mengurangi moral hazard pada saat input data maupun saat transaksi dengan
e-Verval,” tambahnya.
Direktur
Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia, Panji Winanteya Ruky mengungkapkan
kegiatan soft launching implementasi aplikasi Rekan untuk penebusan pupuk
bersubsidi di Provinsi Bali terjadi berkat dukungan Kementerian BUMN selaku pemegang
saham utama, serta dukungan pemerintah dalam hal ini Kemenko Perekonomian dan
Kementerian Pertanian.
Lebih lanjut
Panji mengatakan bahwa aplikasi Rekan merupakan sistem digitalisasi terbuka
yang dapat meningkatkan layanan kepada seluruh stakeholder. Aplikasi ini juga
dapat membantu kios dalam memonitor penjualan atau memberikan efisiensi pada
urusan pencatatan data transaksi.
Bahkan,
sistem digital ini mampu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam
penyaluran pupuk. Penerapan aplikasi Rekan ini sangat membantu pemilik kios
untuk bisa memonitor penjualan, siapa-siapa saja dari para petani yang menjadi
pembeli, hingga pencatatan data transaksi lainnya.
" Rekan
merupakan salah satu inisiatif strategis klaster pupuk dan pangan untuk mendukung
ketahanan pangan nasional. Aplikasi Rekan mampu meningkatkan efisiensi dan
transparansi penyaluran pupuk bersubsidi," ungkap Panji.* (na-rls)