
DESAGLOBAL.ID, Bogor -
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak para petani di
seluruh Indonesia untuk meningkatkan penggunaan pupuk sendiri alias pupuk
organik. Menurutnya, pupuk organik sangat dibutuhkan, selain karena pupuk
subsidi yang ada saat ini jumlahnya sangat terbatas.
"Belum
lagi bahan baku pupuk seperti gugus fosfat yang sebagian besar dikirim dari
Ukraina dan Rusia tersendat karena perang keduanya. Jadi yang tidak dapat pupuk
subsidi segeralah menghadirkan pupuk organik. Minimal setiap Kabupaten harus
jadi percontohan dan tidak mengandalkan bantuan pemerintah pusat," ujar
SYL, Senin, 25 Juli 2022.
Dalam sebuah
contoh, SYL mengatakan banyak petani di Kabupaten Wonosobo dan Temanggung sudah
meracik dan menggunakan campuran bahan baku lokal sebagai pupuk organik.
Ternyata, kata dia, cara itu sangat bagus dan mampu menghasilkan hasil panen
optimal.
"Itu
sudah dicoba di Wonosobo dan Temanggung, hasilnya 315 hektar menghasilkan 82
miliar," katanya.
SYL
menjelaskan, pertanian adalah salah satu sektor yang sangat menguntungkan bagi
semua orang. Apalagi berbagai data mengatakan bahwa sektor ini merupakan sektor
yang paling kuat dan tumbuh tinggi ditengah goncangan turbulensi pandemi.
"Siapa
yang memperkuat Indonesia sampai tidak turbulensi seperti negara lain, itu
karena bantalan ekonomi ada di pertanian. Dan pupuk adalah elemen utamanya
dalam setiap menentukan produktivitas pertanian," katanya.
Sebagai
gambaran, kebutuhan pupuk nasional mencapai 24 juta ton. Sementara yang
tersedia saat ini hanya 9 juta ton. Dari sekian banyaknya pupuk, bahan utamanya
merupakan unsur fosfat yang sebagian besar dari Rusia Ukraina.
"Pupuk
ini memang bukan langka tapi kurang. Oleh karena itu, kita harus bekerja lebih
dan semakin berinovasi. Jadi kita harus cepat dan cermat terhadap berbagai
masalah," katanya.* (na-sumber: kementan)