DESAGLOBAL.ID,
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah menekan berbagai sektor, namun demikian
terdapat peluang usaha yang menjanjikan salah satunya dalam sektor kelautan dan
perikanan, yakni budidaya ikan hias. Selain menarik, budidaya ikan hias dapat
membantu melepas penat hingga meraup keuntungan besar.
Dalam rangka
meningkatkan usaha produktif budidaya ikan hias, Badan Riset dan Sumber Daya
Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan
Perikanan (BPPP) Tegal bekerja sama dengan Komunitas Tegal Guppy Team (TGT),
menyelenggarakan Tegal Guppy Show II Tingkat Nasional, di Mall Ikan Komplek
BPPP Tegal.
Melalui
sambutannya, Plt. Kepala BRSDM, Kusdiantoro, menerangkan bahwa budidaya ikan
hias terutama guppy ini layak dijadikan komoditas primadona karena memiliki
berbagai keunggulan seperti sistem budidaya yang tidak memerlukan lahan yang
luas, nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan konsumsi, serta
perputaran dana yang lebih cepat dalam usaha sehingga pelaku usaha dapat lebih
cepat dalam pengembalian modal.
"Animo kegiatan ini cukup besar. Kontes ini tentunya bukan sekedar mengumpulkan berbagai strain guppy, tapi bagaimana menggaungkan edukasi kepada masyarakat luas untuk melihat peluang usaha di tengah pandemi ini. Tak hanya menarik, guppy juga menjadi komoditas yang diminati pasar nasional maupun global," ucap Kusdiantoro.
Selain
menggenjot dari sisi produksi, melalui kontes ini pihaknya berharap dapat
menciptakan multiplier effect kepada BPPP Tegal, Komunitas Guppy hingga para
penghobi maupun pembudidaya untuk dapat mengembangkan varian guppy yang
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain dapat meningkatkan pendapatan,
strain yang beragam dapat mendongkrak nilai ekspor nasional.
Kusdiantoro
juga mendorong agar kontes-kontes semacam ini dapat berlangsung secara
berkelanjutan dengan memanfaatkan aset-aset yang dimiliki BRSDM. Salah satunya
yakni Mall Ikan Tegal milik BPPP Tegal yang berfungsi untuk memfasilitasi
pemasaran dan memberikan edukasi dalam rangka menjalankan fungsi pelatihan dan
penyuluhan dalam menunjang peningkatan perekonomian masyarakat kelautan dan
perikanan.
"Sebagai
Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU (Badan
Layanan Umum), BPPP Tegal diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa," tegasnya.
Dalam
laporannya, Ketua Tegal Guppy Show II, Sofan Diansyah, menuturkan terdapat 506
ekor guppy yang dikonteskan, dengan peserta yang berasal dari 30 provinsi
Indonesia. Kategori kelas yang dikonteskan yakni: Solid (Delta), Albino Solid
(Delta), Tuxedo (Delta), Albino Tuxedo (Delta), Grass (Delta), Lace (Delta),
Snake Skin/Cobra (Delta), Metal Head (Delta), Albino Patren (Delta), Mosaic
(Delta), Halfmoon Open, Female Open, Swallow/Ribbon, AOT, Sword Tail, Endler,
Juve Solid, Juve Pattern, Juve Tuxedo, Juve halfmoon, dan Big Tail Open.
Melalui
kontes ini, pihaknya berharap dapat menjadi sarana atau wadah untuk menjalin
hubungan silaturahmi antar penghobi ikan hias guppy; meningkatkan minat
masyarakat umum di bidang ikan hias guppy, khususnya di Kota Tegal; memberikan
pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang pemilihan ikan kriteria
kontes ikan hias guppy; serta meningkatkan kualitas ikan guppy di tingkat
nasional.
Kepala BPPP
Tegal Moch. Muchlisin menambahkan, pihaknya terus berupaya mendorong produksi
perikanan ikan hias Indonesia guna memenuhi pasar ikan hias dunia dengan
memfasilitasi para pembudidaya melalui kegiatan pelatihan dan penyuhan.
"Secara
kontinu, kami terus menyelenggarakan pelatihan maupun webinar secara online maupun
offline untuk meningkatkan pengetahuan pelaku usaha budidaya mengenai teknik
budidaya hingga model bisnis mulai dari pemula hingga profesional,"
terangnya.
Melalui serangkaian penilaian, terpilih Tim Caer Pekalongan sebagai Pemenang Grand Champion Tegal Guppy Show II dan berhasil memboyong piala, sertifikat hingga uang pembinaan jutaan rupiah.
Sebelumnya,
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan komoditas
ikan hias menjadi salah satu andalan Indonesia dalam menopang perekonomian
masyarakat. Indonesia berpeluang merebut pangsa pasar ikan hias dunia. Data
Trademap menunjukkan, sejak tahun 2016-2019, Indonesia berada di peringkat
keempat sebagai eksportir ikan hias dunia setelah Jepang, Singapura dan
Spanyol. Berdasarkan angka sementara Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor
ikan hias Indonesia pada periode Januari-Maret 2021 mencapai USD9,2 juta.
Capaian ini menjadi yang paling besar dibanding 4 tahun terakhir pada periode
yang sama.* (na—sumber: kkp.go.id)