
DESAGLOBAL.ID, TASIKMALAYA - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya
bersama petani milenial yang tergabung dalam Paguyuban Anak Desa Indonesia
(PADI) melaksanakan pembahasan dan sinergitas tata kelola dan tata niaga
komoditas kapolaga dan komoditas lainnya, betempat di Kantor KPH Tasikmalaya
Jl.Kehutanan nomor 6 Kelurahan Empangsari Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya,
Senin (21/02/2022).
Hadir dalam
kegiatan tersebut Administratur KPH Tasikmalaya yang diwakili oleh Kepala Seksi
Pembinaan Sumber Daya Hutan &
Perhutanan Sosial Rodiana Rahman dan Kepala Sub Seksi Perencanaan &
Pengembangan Bisnis dan Managemen Resiko (MR) Budiman, Pengurus Paguyuban Anak
Desa Indonesia (PADI) Hidir Anggaperbata bersama jajaran.
Dalam
kesempatan tersebut Administratur KPH Tasikmalaya melalui Rodiana Rahman
memaparkan potensi sumberdaya hutan
khususnya tanaman Agroforestry kapolaga yang di tanam oleh masyarakat desa
hutan melalui kerjasama kemitraan kehutanan dalam rangka pemanfaatan ruang
tumbuh kawasan hutan.
“Permasalahan
klasik yang dihadapi oleh para petani kapolaga adalah belum optimalnya budidaya
tanaman kapolaga dan penanganan pasca panen sehingga berdampak pada mutu atau
spesipikasi kapolaga sesuai permintaan pasar serta transparansi harga, dalam
hal ini diperlukan pendampingan dan bimbingan teknis (Bimtek) kepada para
petani dalam tata kelola dan tata niaganya”, tambahnya.
Sementara itu Hidir Anggaperbata menuturkan terkait keberadaan PADI sebagai off teker dalam pemberdayaan masyarakat desa hutan siap untuk memberikan pendampingan dan bimbingan teknis pengembangan komoditas kapolaga dalam budidaya sampai penanganan pasca panen serta menampung hasilnya secara transparansi harga sesuai kesepakatan.
“ Kolaborasi
dan sinergitas Perhutani, LMDH dan PADI serta dukungan Pemerintahan Daerah
diharapkan mampu mengoptimalkan potensi dan ruang tumbuh dalam kawasan hutan
sehingga diperoleh manfaat dan nilai tambah secara ekologi, ekonomi dengan tetap
menjaga fungsinya, pungkasnya.* (na-sumber: bumn.go.id)