DESAGLOBAL.ID
- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bekerja sama dengan Balai Pelatihan dan
Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Badan Penelitian dan
Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar
Regional Workshop On Digital Diplomacy. Acara bertema The Essence of
Information and Communication Technology for Government Leaders itu berlangsung
sejak tanggal 1 sampai dengan 12 Agustus 2022.
"Kegiatan
ini diperuntukkan bagi Pejabat Pemerintah negara dan wilayah di kawasan
Pasifik, yaitu Kepulauan Cook, Negara Federasi Mikronesia, Fiji, Kiribati,
Kaledonia Baru, Nauru, Niue, Palau, Papua Nugini, Polinesia Prancis, Republik
Kepulauan Marshall, Samoa, Kepulauan Solomon, Timor Leste, Tonga, Tuvalu dan Vanuatu,"
jelas Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu Teuku Faizasyah,
saat membuka lokakarya yang berlangsung dari Bandung, Jawa Barat, Senin
(08/08/2022)..
Peserta
lokakarya bertemakan "E-Government and E-Governance: Digital Government in
Public Service" telah mengikuti pembelajaran mandiri selama lima hari dan
kini tengah mengikuti pembelajaran dalam kelas daring. Menurut Dirjen Teuku
Faizasyah, pokok materi berupa ringkasan and implementasi e-government dan
Digital Public Relations bertujuan untuk mempersiapkan peserta memainkan peran
penting dalam pengenalan e-governance dalam organisasi masing-masing.
"Kegiatan
lokakarya ini merupakan follow-up dari kegiatan International Conference on
Digital Diplomacy (ICDD) dengan tema Unmasking Digital Diplomacy in the New
Normal yang telah diselenggarakan Kemlu secara hibrida di Bali pada 16 November
2021," ungkapnya.
ICDD
menghasilkan Bali Message on International Cooperation in Digital Diplomacy
yang telah mengidentifikasi lima area fokus utama, yaitu: 1) Kerangka Kebijakan
Pemerintah untuk Mendukung Diplomasi Digital; 2) Manajemen Krisis Melalui
Diplomasi Digital; 3) Pengelolaan Data untuk Mendukung Diplomasi Digital; 4)
Inovasi untuk Mendukung UKM; dan 5) Peningkatan Kapasitas dan Inklusi Digital.
Kegiatan ICDD 2021 dihadiri 20 negara, yakni Australia, Brunei Darussalam, Kamboja, Chile, Tiongkok, Fiji, Finlandia, India, Jepang, Lao PDR, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Singapura, Afrika Selatan, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, Vietnam dan Selandia Baru.
Rangkaian
tindak lanjut ICDD akan terus dilakukan Kemenlu sebagai penjuru Diplomasi
Digital. Kegiatan selanjutnya, Kemenlu akan mengadakan Regional Government
Social Media (GSMS) Conference, forum diskusi ilmiah tentang penggunaan media digital
di kalangan pemerintah untuk berbagi perspektif dan pengalaman baru, yang
memberikan solusi untuk tantangan dalam diplomasi digital melalui media sosial
pemerintah.* (na-sumber: Kominfo)