DESAGLOBAL.ID – Pertanian terpadu menjadi salah satu konsep pertanian yang memiliki tingkat produktivitas dan efektifitas cukup tinggi.

“Dari 2017 mendirikan Berjaya Farm dengan konsep pertanian terpadu khususnya pertanian hortikultura dan peternakan,” terang Imas Wartisih mengawali paparannya sebagai narasumber webinar inspirasi bisnis Intani seri ke 114.

Milenial kelahiran 1994 ini menceritakan awal usahanya dengan modal yang diperoleh suaminya dari program magang di Jepang yang diselenggarakan Kementan.

“modal sekitar 80 juta rupiah kami mulai bertani kentang, namun saat itu hasilnya hampir minus karena belum memiliki pasar,” ujarnya.

Tak patah arang, Imas dan suaminya terus mencoba usaha lain seperti bisnis dodol hingga akhirnya konsisten di pertanian terpadu.

“Lahan yang kami kelola itu seluas 2 hektar, untuk jenis tanaman yang utama yaitu baby buncis, tomat dan sawi putih,” ujar Imas yang juga menjadi Dewan Pengurus wilayah Jawa Barat di HP3KI.

Peternakan yang dikelola ada kambing perah dan ayam petelur. “Jumlahnya belum banyak untuk kambing perah sekitar 15 ekor dan ayam petelur sekitar 50 ekor,” jelasnya.


Imas yang juga membina kelompok Tani Agrodev mengatakan Berjaya Farm yang berlokasi di Pasirjambu, Kab. Bandung juga membuat beberapa produk olahan seperti ayam ungkep, olahan susu, jus buah bit dan nanas yang sangat cocok dikonsumsi penderita kanker.

“Untuk pemasaran mulai dari perumahan, pasar modern dan hotel. Bahkan untuk olahan ayam ungkep yang diproduksi kelompok Tani Agrodev sudah kami pasarkan di Jabodetabek sejak launching Februari lalu,” terangnya.

Berjaya Farm juga memiliki mitra petani di Pasirjambu, Pangalengan dan Lembang yang sudah tersertifikasi organik oleh LSO. “Peternakan sendiri kami sudah menerapkan peternakan organik namun belum tersertifikasi saja,” ujarnya.

Ketua umum Intani, Guntur Subagja menyampaikan dalam pengantarnya bahwa pertanian terpadu merupakan pilihan tepat dalam bertani. 

“Dengan pertanian terpadu limbah pertanian bisa diolah menjadi pakan ternak, lalu kotoran ternak bisa diolah menjadi pupuk. Ini bisa meningkatkan efisiensi mulai dari menekan cost lalu otomatis meningkatkan pendapatan serta zero waste yang pastinya baik untuk lingkungan,” jelasnya.

Guntur mengatakan konsep ini juga yang sering digaungkan Intani dan sedang dibangun di Intani Farm Bogor sebagai pilot project integrated farming modern. 

Imas dengan latar belakang sarjana keperawatan menyampaikan dalam pesan penutupnya bahwa untuk menjadi petani sukses butuh kemauan yang tinggi untuk terus belajar dan tidak mudah menyerah. “Kalau ada kemauan dan usaha, pasti bisa,” ujarnya yang saat ini menjadi nominee Young Ambassador YESS program Kementan 2023.

Webinar dengan tema ‘Bisnis Pertanian Terpadu ala Berjaya Farm’ dipandu oleh Ila Failani serta turut dihadiri Ketua umum DPP HP3KI H.M. Ali Badarudin, Fahrizal Harza dosen IPB serta ratusan peserta lainnya secara daring. Webinar inspirasi bisnis Intani dapat ditonton kembali seri lengkapnya hanya di kanal youtube TANITV.*